Matches in SemOpenAlex for { <https://semopenalex.org/work/W2578282341> ?p ?o ?g. }
Showing items 1 to 25 of
25
with 100 items per page.
- W2578282341 abstract "Berhadapan satu lawan satu dengan teks tradisi lisan bukanlah hal yang mudah. SebagaiSubyek Pembaca dengan metode pembacaan empirisisme rasional yang mempersyaratkanketerjarakan, teks tradisi lisan memiliki karakter yang sangat berlainan dengan teks tertulis padaumumnya. Ada begitu banyak faktor yang terintegrasikan dalam pembacaan teks; sejarah dantradisi, sifat dan genealogi, hingga elemen kebenaran yang diyakini masyarakat, yang kemudianterkristalisasikan dalam identitas kedirian hari ini.Bagi masyarakat Jawa yang memiliki struktur masyarakat berlapis dan tertutup, polamerupakan sebuah elemen yang mendasari keyakinan atas cara pandang hidup. Denganmempelajari pola, seseorang dapat merangkai sebuah pola baru yang bisa menjadi bekal untukmembaca pergerakan demi pergerakan ke depan. Hal ini sesungguhnya dilandasi oleh idepengkapsulan alam kedalam cara berpikir, dimana pola alam yang memiliki ritme diterapkanpada berbagai sendimentasi kehidupan pribadi dan juga saat merumuskan kehidupan sosial.Karena itulah, tujuan ketentraman dalam masyarakat Jawa adalah pola keseimbangan; antaraalam dengan manusia, antara publik dan privat.Walau demikian, relasional masyarakat yang berlapis dan tertutup ini dengan masyarakatpendatang terbingkai dalam situasi yang rumit dan kompleks. Dengan prospektus yang diaminidari sebuah sejarah keagungan pada masa-masa kerajaan, masyarakat Jawa kerap memandangdirinya sebagai entitas yang telah mencapai fase kesempurnaan hidup; hal yang justrumenciptakan jurang antara dirinya dengan realitas kehidupan yang dijalaninya hari ini.Sementara, tentunya, keteraturan realitas hari ini membutuhkan sebuah wisdom yang berakarpada persoalan-persoalan hari ini; bukan wisdom yang diberangkatkan semata-mata dari sejarahkeagungan masa lalu.Munculnya Bangsa Cina sebagai pengisi level ini merupakan konsekuensi logis ataskekosongan dalam pembentukan struktur masyarakat modern yang mulai mengenal sistemperekonomian global. Sebagai bangsa perantau yang memiliki sejarah kebudayaan tua danpanjang, jaringan perekonomian yang dimilikinya memungkinkan Cina untuk—secara pelan tapipasti—menggerus level kelas menengah masyarakat Jawa yang selama ini dikuasai oleh parapriyayi dan orang-orang terdekat raja. Tidak mengherankan apabila transisi rezim Majapahit-Demak diwarnai perdebatan dan tudingan atas keterlibatan Cina atas motif politiknya.Pembacaan ungkapan tradisional saloka ‘Jawa Safar Cina Sajadah’ merupakan sebuahupaya untuk melihat kembali faktor-faktor yang mendasari relasi antara kedua bangsa ini.Dengan latar fase Islamisasi pada masa awal konsolidasi kerajaan Islam pertama di Jawa—Demak Bintara, pembacaan atas teks ini bisa mengarahkan Subyek Pembaca kepada sifat dasardari kedua bangsa ini; Jawa dengan keagungan dan tanah yang subur, dan Cina dengankeuletannya. Bahwa harus diakui, kolonialisme Belanda hanya memanfaatkan sifat-sifatmendasar ini saat menstrukturisasikan masyarakat jajahan di Jawa pada level-level yangbertingkat.Dengan metode sejarah mental dan pendekatan hermeneutika, proses pembongkaranstruktur teks memungkinkan Subjek Pembaca untuk kembali mendudukkan persoalan pada sifatdasar yang dimiliki kedua bangsa ini. Dengan demikian, teks tradisi lisan yang bersifat esoterisini harus dipampangkan dengan meninggalkan ego kemanusiaan hari ini agar pola kebersamaanyang dicita-citakan dalam konsep berbangsa dapat terwujud secara lumrah dan bijaksana. Teksyang sesungguhnya tidaklah sekedar membongkar sifat dasar kedua bangsa di atas semata,namun juga sifat dasar Subyek Pembaca yang cenderung berusaha menaklukkan sesuatu di luardirinya. Inilah sesungguhnya yang menjadi tujuan dari dialektika kemanusiaan. Sebuahpertanyaan yang masih membutuhkan jawaban." @default.
- W2578282341 created "2017-01-26" @default.
- W2578282341 creator A5078415309 @default.
- W2578282341 date "2008-06-17" @default.
- W2578282341 modified "2023-09-27" @default.
- W2578282341 title "POLITIK IDENTITAS JAWA-CINAKajian Atas Ungkapan Tradisional “Jawa Safar Cina Sajadah”Yang Terdapat Pada Tradisi Lisan Jawa" @default.
- W2578282341 hasPublicationYear "2008" @default.
- W2578282341 type Work @default.
- W2578282341 sameAs 2578282341 @default.
- W2578282341 citedByCount "0" @default.
- W2578282341 crossrefType "dissertation" @default.
- W2578282341 hasAuthorship W2578282341A5078415309 @default.
- W2578282341 hasConcept C138885662 @default.
- W2578282341 hasConcept C142362112 @default.
- W2578282341 hasConcept C15708023 @default.
- W2578282341 hasConceptScore W2578282341C138885662 @default.
- W2578282341 hasConceptScore W2578282341C142362112 @default.
- W2578282341 hasConceptScore W2578282341C15708023 @default.
- W2578282341 hasLocation W25782823411 @default.
- W2578282341 hasOpenAccess W2578282341 @default.
- W2578282341 hasPrimaryLocation W25782823411 @default.
- W2578282341 isParatext "false" @default.
- W2578282341 isRetracted "false" @default.
- W2578282341 magId "2578282341" @default.
- W2578282341 workType "dissertation" @default.