Matches in SemOpenAlex for { <https://semopenalex.org/work/W59852983> ?p ?o ?g. }
Showing items 1 to 51 of
51
with 100 items per page.
- W59852983 abstract "Abstract—The study starts from the view of the tectonic KennethFrampton in his essay entitled rappel a l'ordre, the Case for theTectonic?. Problems Frampton expressed concern over thebackground of the development architecture Postmodern era isdragged into the commodification of architecture due to thegrowing market ideology. Frampton think that to survive inessential of architecture should be made attention to the order ofconstruction in the architectural tectonics. Given these statementsit is tectonic, Frampton is one of the discourse in the realm ofarchitecture that can be used as stepping stones and essential ofvalues without intervention one of mahsab. To get a pretty cleardescription of the tectonics in an effort to keep a work of essentialof architecture discussion will examine the tectonic understandingof the Frampton frame of reference. The discussion will alsoreview the understanding of tectonics on the development ofcontemporary architecture today.Keywords: commodification of architecture, market ideology,essential of architectureWACANA TEKTONIKTektonik dalam Dictionary Art Terms (Smith, 1984:184), disebut berkaitan dengan bangunan atau konstruksi(“tectonic is pertaining to building or construction”).Pengertian ini masih sangat umum dan belum menjelaskansecara rinci keterkaitan antara tektonik dengan bangunanserta konstruksi. Goerd Peschken (1999) dalam esainya“Schinkel's Tectonics” menyebutkan bahwa istilah tektonikberasal dari kata Yunani yang merujuk pada pelaksanapembangunan atau tukang kayu. Dijelaskan bahwa istilahtektonik pada awalnya merupakan interpretasi arsitekturklasik terhadap konstruksi penyangga beban. Lebih jauhpemahaman Peschen tentang tektonik tidak lepas daripemikiran Karl Freidrich Schinkel (1781-1841) yangmenyatakan bahwa tektonik merupakan ekspresiarsitektural yang muncul sebagai konsekuensi prinsipmekanika yang teraplikasi dalam bangunan (Peschken,1999: 1). Menurut Peschken, Schinkel memahami tektoniksebagai piranti dasar untuk menghasilkan ekspresiarsitektural (“…he understood in terms of tectonics as themerely mechanical basis for architectural expression).Schinkel meletakkan dasar pemahaman tersebut sebagaiupayanya mengeksplorasi bentuk arsitektur AbadPertengahan, di luar konsep Romanticism dan Gothic yangmasih berkembang pada masa hidupnya. Berdasarkanpemikiran Schinkel, terlihat bahwa pengertian tektonikterkait dengan dampak yang muncul pada tampilan karya1Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas DiponegoroSemarang. Jl. Prof Soedarto Tembalang Semarang, Telp. 024-76480668(gusbharot@yahoo.co.uk)2Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas DiponegoroSemarang. Jl. Prof Soedarto Tembalang Semarang, Telp. 024-76480668(abdulmalik@operamail.com).arsitektur sebagai konsekuensi rangkaian elemen konstruksiyang terjalin di dalamnya.Dalam “Webster’s New World Dictionary andThesaurus”, tektonik disebut sebagai karya seni yangmemiliki guna (konstruktif); terlebih utama lagi padakeahlian dalam mencipta suatu benda yang di dalamnyamemiliki keindahan dan kegunaan (“the constructive arts ingeneral; especially, the art of making things that have bothbeauty and usefulness”). Istilah tektonik di dalam pustakaini lebih mengaitkan antara kegiatan penciptaan dengankarya ciptanya. Selama suatu karya mengandung keindahandan kegunaan sebagai hasil suatu proses kegiatanpenciptaan tertentu, maka tektonik merupakan istilah yangdapat dikenakan untuk mewakilinya. Walaupun penjelasanyang diberikan dalam pustaka ini cukup ringkas namunmakna yang terkandung di dalamnya cukup luas. Pertama,istilah tektonik tidak hanya berkaitan dengan bangunan,akan tetapi seluruh karya cipta yang mengandung nilaiestetika dan kegunaan. Kedua, istilah tektonik merangkulpula kegiatan penciptaan yang menghasilkan karya yangindah dan memiliki guna tersebut. Secara ringkas dapatditarik benang merah bahwa istilah tektonik dalam pustakaini berkaitan dengan kegiatan penciptaan dan produkciptaannya.Dalam esai bertajuk “Contemporary Tectonics”, AnaMaria Leon (1998) mengutip dan menggunakanpernyataan Eduard Sekler dalam esainya “Structure,Construction, and Tectonics” di tahun 1973 (Frampton,1995: 19) sebagai landasan pemahamannya terhadap istilahtektonik. Menurut Sekler, tektonik merupakan sifat ekspresiyang terungkap akibat resistansi statistika dari konstruksibentuk yang ada, sehingga ekspresi yang dihasilkan tidakhanya sekadar dipahami dalam lingkup struktur dankonsrtruksi saja (“a certain expressivity arising from thestatistical resistance of constructional form in such a waythat the resultant expression could not be accounted for interms of structure and construction alone”). Melaluipengertian tersebut istilah tektonik berkaitan dengan duahal, yaitu: konstruksi bentuk dan ekspresi yang tampilsebagai konsekuensinya. Pengertian ini mengimplikasikanadanya makna yang muncul dari ekspresi suatu obyek,sehingga lingkup pengertian ini juga menyertakanpengertian dari ranah bahasa, yaitu semiotika. Makna yangmuncul dari ekspresi suatu obyek atau bangunan sebagaikonsekuensi gubahan bentuk konstruksinya saja akanmengimplikasikan keberadaan makna sintaktis.Menurut Charles Morris (Broadbent, 1995: 126-127)sintakstis (syntactic) merujuk pada penggabungan tandatanda(seperti halnya ‘kata-kata’ yang ditata dalam sebuahkalimat) tanpa memperhatikan rujukan khusus (makna) atauhubungannya pada fungsi yang ada termasuk menghindaridampak interpretasinya. Lanjut Morris, sintaktis merupakan" @default.
- W59852983 created "2016-06-24" @default.
- W59852983 creator A5045892890 @default.
- W59852983 creator A5077176183 @default.
- W59852983 date "2009-11-07" @default.
- W59852983 modified "2023-09-27" @default.
- W59852983 title "WACANA TEKTONIK DALAM ARSITEKTURUPAYA KEMBALI PADA KEHAKIKIAN KARYA ARSITEKTUR" @default.
- W59852983 hasPublicationYear "2009" @default.
- W59852983 type Work @default.
- W59852983 sameAs 59852983 @default.
- W59852983 citedByCount "0" @default.
- W59852983 crossrefType "journal-article" @default.
- W59852983 hasAuthorship W59852983A5045892890 @default.
- W59852983 hasAuthorship W59852983A5077176183 @default.
- W59852983 hasConcept C123657996 @default.
- W59852983 hasConcept C127313418 @default.
- W59852983 hasConcept C136264566 @default.
- W59852983 hasConcept C142362112 @default.
- W59852983 hasConcept C151730666 @default.
- W59852983 hasConcept C15708023 @default.
- W59852983 hasConcept C158071213 @default.
- W59852983 hasConcept C162324750 @default.
- W59852983 hasConcept C166957645 @default.
- W59852983 hasConcept C17744445 @default.
- W59852983 hasConcept C199539241 @default.
- W59852983 hasConcept C57481673 @default.
- W59852983 hasConcept C77928131 @default.
- W59852983 hasConcept C94625758 @default.
- W59852983 hasConcept C95457728 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C123657996 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C127313418 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C136264566 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C142362112 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C151730666 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C15708023 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C158071213 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C162324750 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C166957645 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C17744445 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C199539241 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C57481673 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C77928131 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C94625758 @default.
- W59852983 hasConceptScore W59852983C95457728 @default.
- W59852983 hasLocation W598529831 @default.
- W59852983 hasOpenAccess W59852983 @default.
- W59852983 hasPrimaryLocation W598529831 @default.
- W59852983 isParatext "false" @default.
- W59852983 isRetracted "false" @default.
- W59852983 magId "59852983" @default.
- W59852983 workType "article" @default.